PERANAN DEMOKRASI DALAM
MEMBENTUK KEHIDUPAN MASYARAKAT MADANI
Pada era reformasi kita
sering mendengar istilah “demokrasi” dan “masyarakat madani” yang
didengung-dengungkan oleh para ahli politik, pejabat-pejabat Negara, maupun
mahasiswa. Kedua istilah tersebut merupakan satu kesatuan. Kehidupan demokrasi juga
merupakan syarat mutlak terciptanya masyarakat madani, yaitu masyarakat yang
menjadi dambaan seluruh umat manusia di dunia. Oleh karena itu, budaya
demokrasi harus benar-benar diterapkan apabila kita mendambakan kehidupan
masyarakat madani.
Demokrasi juga mempunyai arti penting bagi
masyarakat yang menggunakannya karena dalam system demokrasi sendiri ada
jaminan bagi masyarakat untuk menentukan sendiri jalannya organisasi Negara.
Demokrasi juga dapat dikatakan sebagai dasar hidup bernegara yang memberikan
pengertian bahwa rakyat dapat menentukan sendiri apa yang menjadi kehendaknya,
termasuk mempengaruhi kebijakan Negara yang menyangkut kehidupan rakyat. Berbicara
tentang demokrasi pada dasarnya demokrasi juga membahas hubungan tentang penguasa
dengan rakyat yang dikuasai. Demokrasi meletakkan penguasa dapat berkuasa
karena mendapat amanah atau mandat dari rakyat yang dikuasai. Tugas penguasa
mensejahterakan rakyatnya, sedangkan tugas rakyat adalah mengontrol penguasa
agar kekuasaannya tidak disalah gunakan untuk kepentingan pribadi atau
golongannya saja. Pemerintahan yang demokratis, substansinya adalah hubungan
penguasa (Negara) dengan yang dikuasai (rakyat).
Setiap orang pasti mendambakan kehidupan yang
aman, damai dan sejahtera sebagaimana yang dicita-citakan oleh masyarakat
Indonesia, yaitu adil dan makmur bagi seluruh lapisan masyarakat. Pengembangan
masyarakat sebagai sebuah kajian keilmuan dapat menyentuh keberadaan manusia
yang berperadaban. Indikator dalam menentukan kemakmuran dalam suatu bangsa itu
sangat tergantung pada situasi dan kondisi serta kebutuhan masyarakat.
Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia mencuatkan suatu kemakmuran yang
didambakan yaitu terwujudnya masyarakat madani. Pendidikan juga haruslah melakukan reorientasi
dan berusaha menerapkan paradigma baru pendidikan nasional, yang mempunyai
tujuan akhir yaitu pembentukan masyarakat Indonesia yang demokratis dan
berpegang teguh pada nilai – nilai civilitty (Keadaan).
Apabila ingin membangun
suatu tatanan masyarakat yang demokratis maka setiap warga negara haruslah
melalui karakter atau jiwa yang demokratis. Dan selain
itu juga, sebagai warga negara yang demokrat, seorang warganegara juga dituntut
untuk turut bertanggung jawab menjaga keharmonisan hubungan antar etnis serta
keteraturan dan ketertiban negara.
Dengan demikian, untuk menata
kembali kehidupan berbangsa dan bernegara menuju peradaban baru Indonesia, maka
demokrasi tersebut harus dibangun dengan seefektif mungkin. Dalam masyarakat
madani, warga Negara harus bekerja sama membangun ikatan social, jaringan
produktif dan solidaritas kemanusiaan yang bersifat non-govermental untuk
mencapai kebaikan bersama (public good) karena indepensinya terhadap Negara.
Dari sinilah kemudian masyarakat madani dipahami sebagai akar dan awal
keterkaitan dengan demokrasi dan demokratisasi masyarakat madani juga dipahami
sebagai sebuah tatanan kehidupan yang mengingkan kesejahteraan hubungan antara
warga Negara dengan Negara
.
Dalam masyarakat madani juga terdapat
nilai-nilai yang universal tentang pluralisme yang kemudian menghilangkan dari segala
bentuk kecenderungan partikularisme dan sektrarianisme. Dalam hal ini proses
demokrasi menjadi elemen yang sangat signifikan yang mana masing-masing
individu, etnis dan golongan mampu menghargai kebhinekaan dan menghormatisetiap
kebutuhan yang diambil satu golongan atau individu. Dalam perspektif masyarakat
madani, demokratisasi tidak hanya dimaknai sebagai posisi diametral dan
antitesa Negara, melainkan bergantung pada situasi dan kondisi suatu Negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar