Teknik Hypnotherapy
untuk Meningkatkan Motivasi Belajar pada Anak SD/MI
Novi Hikmatus
Tsani
UIN SURABAYA
Program Studi
PGMI Kelas A 2012
NIM: D07212025
Abstrak: Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri
siswa yang menimbulkan kegiatan belajar. Baik yang berasal dari dalam diri siswa atau dari luar yang dapat menjamin kelangsungan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Pada kenyataannya banyak siswa merasa tidak nyaman ketika berada
dalam kelas, hal ini disebabkan siswa tidak mampu memahami dengan baik
pelajaran yang disampaikan oleh guru-guru mereka. Hal ini menunjukan bahwa
siswa tidak mempunyai motivasi yang kuat
untuk belajar. Permasalahan yang diambil dalampenelitian ini adalah bagaimana
meningkatkan motivasi belajar pada anak SD/MI dengan menggunakan Teknik Hypnotherapy.
Sedangkan pentingnya mengkaji permasalahan ini adalah untuk mengaetahui bagaimana
meningkatkan motivasi belajar pada anak SD/MI dengan menggunakan Teknik Hypnotherapy.
Penelitian ini menggunakan Teknik Hypnotherapy. Pada tata pelaksanaan Hypnotherapy
dapat memperbaiki kebiasaan buruk. Seperti malas belajar Hipnonis juga bisa
membuat seorang anak yang memiliki konsep diri sulit belajar, menjadi sangat
mudah.
Kata Kunci: Hypnotherapy,
Motivasi Belajar
PENDAHULUAN
Pendidikan
adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia
melalui kegiatan pengajaran. Salah satu faktor dari dalam diri yang
menentukan berhasil tidaknya dalam proses belajar mengajar adalah motivasi belajar. Dalam
kegiatan belajar, motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri
yang menimbulkan kegiatan belajar,yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non
intelektual. Seseorang yang mempunyai intelegensi yang cukup tinggi, bisa gagal
karena kurang adanya motivasi dalam belajarnya.
Motivasi mempunyai
peranan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun siswa. Bagi
guru mengetahui motivasi belajar dari siswa sangat diperlukan guna memelihara
dan meningkatkan semangat belajar siswa. Bagi siswa motivasi belajar dapat
menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk melakukan perbuatan
belajar. Siswa melakukan aktivitas belajar dengan senang karena didorong
motivasi. Sedangkan faktor dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi belajar
adalah faktor metode pembelajaran. Selain siswa, unsur terpenting yang ada
dalam kegiatan pembelajaran adalah guru. Guru sebagai pengajar yang memberikan
ilmu pengetahuan sekaligus pendidik yang mengajarkan nilai-nilai, akhlak, moral
maupun sosial dan untuk menjalankan peran tersebut seorang guru dituntut untuk
memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas yang nantinya akan diajarkan kepada
siswa. Seorang guru dalam menyampaikan materi perlu memilih metode mana yang
sesuai dengan keadaan kelas atau siswa sehingga siswa merasa tertarik untuk
mengikuti pelajaran yang diajarkan. Dengan variasi metode dapat meningkatkan
kegiatan belajar siswa.
Salah satu permasalahan mutu pendidikan di Indonesia adalah
rendahnya mutu proses pembelajaran seperti metode mengajar guru yang tidak
tepat, kurikulum, manajemen sekolah yang tidak efektif dan kurangnya motivasi siswa dalam belajar.
Pada kenyataannya siswa tidak memiliki kemauan belajar yang
tinggi, misalnya pada mata pelajaran
matematika, bahasa maupun ilmu pengetahuan alam. Banyak siswa merasa tidak
nyaman ketika berada di dalam kelas, iswa jug tidak mampu memahami dengan baik
pelajaran yang disampaikan oleh guru-guru mereka. Hal ini menunjukan bahwa
siswa tidak mempunyai motivasi yang kuat
untuk belajar. Siswa masih mengganggap kegiatan belajar tidak menyenangkan dan
memilih kegiatan lain di luar kontek belajar seperti menonton televisi, sms,
dan bergaul dengan teman sebaya.
Rendahnya motivasi belajar siswa akan membuat mereka tertarik pada
hal-hal yang negative. Raymond J.W dan Judith(2004:22) mengungkapkan bahwa
secara harfiah anak- anak tertarik pada belajar, pengetahuan, seni (motivasi
positif) namun mereka juga bisa tertarik pada hal–hal yang negative seperti minum obat- obatan terlarang,
pergaulan bebas dan lainnya. Motivasi belajar anak-anak muda tidak akan lenyap
tapi ia akan berkembang dalam cara-cara yang bisa membimbing mereka untuk
menjadikan diri mereka lebih baik atau juga bisa sebaliknya. Hal inilah yang
harus diperhatikan oleh orang tua dan guru.
Permasalahan
yang diambil dalampenelitian ini adalah bagaimana meningkatkan motivasi belajar
pada anak SD/MI dengan menggunakan Teknik Hypnotherapy. Sedangkan
pentingnya mengkaji permasalahan ini adalah untuk mengaetahui bagaimana
meningkatkan motivasi belajar pada anak SD/MI dengan menggunakan Teknik Hypnotherapy.
PEMBAHASAN
Pada
dasarnya motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan,
menggarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk
bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Sedangkan belajar (Learning), sering
kali didefinisikan sebagai perubahan yang secara relatif berlangsung lama pada
masa berikutnya yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman serta menambah dan
mengumpulkan sejumlah pengetahuan.
Menurut
Clayton Alderfer (dalam nashar 2004) Motivasi belajar adalah
kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat
untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin.
Dimyati
dan Mudjiono, (2006) menyatakan bahwa motivasi dipandang sebagai dorongan
mental untuk menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku
belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan,
menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap serta perilaku pada individu
dalam belajar.
Untuk
peningkatan motivasi belajar menurut Abin Syamsudin M (1996) yang dapat
kita lakukan adalah mengidentifikasi beberapa indikatoryna dalam tahap-tahap
tertentu. Indikator motivasi antara lain: 1) Durasi kegiatan, 2) Frekuensi
kegiatan, 3) Presistensinya pada tujuan kegiatan, 4) Ketabahan, keuletan dan
kemampuannya dalam menghadapi kegiatan dan kesulitan untuk mencapai tujuan, 5)
Pengabdian dan pengorbanan untuk mencapai tujuan, 6) Tingkatan aspirasi yang
hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan, 7) Tingkat kualifikasi prestasi,
8) Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan.
Fungsi
motivasi dalam belajar adalah sebagai berikut : 1) Motivasi sebagai pendorong
perbuatan maksudnya pada mulanya anak didik tidak ada hasrat untuk belajar,
tetapi karena ada sesuatu yang akan dicari itu dalam rangka ingin memuaskan
rasa ingin taunya dari sesuatu yang akan dipelajari; 2) Motivasi sebagai
penggerak maksudnya, dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak
didik itu merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung, yang kemudian terjelma
dalam bentuk gerakan psikofisik; 3) Motivasi sebagai pengarah perbuatan,
maksudnya Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan
yang harus dilakukan dan ana perbuatan yang diabaikan. Seorang anak didik yang
ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata pelajaran terentu, tidak mungkin
dipaksakan untuk mempelajari mata pelajaran yang lain.
Dalam
proses interaksi belajar mengajar, baik motivasi intrinsik maupun motivasi
ekstrinsik, diperlukan untuk mendorong anak didik agar tekun belajar. Motivasi
ekstrinsik sangat diperlukan bila ada diantara anak didik yang kurang berminat
mengikuti pelajaran dalam jangka waku tertentu.
Ada
beberapa bentuk motivasi yang dapat dimanfaatkan dalam rangka mengarahkan
belajar anak didik dikelas, yaitu sebagai berikut : 1) Memberi angka; 2)
Hadiah; 3) Kompetisi; 4) Pujian; 5) Hukuman; 6) Hasrat untuk belajar; 7) Minat;
dan 8) Tujuan yang diakui.
Gunawan
(2009) mengatakan bahwa hypnosis adalah kondisi kesadaran (State of
Consciousness) manusia menjadi lebih mudah menerima saran atau informasi.
Selain itu hipnosis merupakan proses psikologis yang menciptakan hasil
fisiologis, sebab hipnosis dilakukan untuk mem-ByPass atau memperkecil
peran dari "Critical Area", sehingga informasi dapat lebih mudah
memasuki Sub-Conscious.
Menurut
Tiran (2006) hipnoterapi adalah penggunaan kondisi hipnotik secara terapeutik,
suatu perubahan status kesadaran atau keterjagaan yang dapat dibedakan dari
relaksasi mental sederhana atau, mimpi di siang hari‟. Selama hipnoterapi,
klien dalam status hipnotik diterapi dengan beragam sarana terapeutik, berkisar
dari anjuran sederhana sampai psikoanalisis. Hipnoterapi juga dapat digunakan
bersamaan dengan strategi terapeutik lain.
Menurut
Setiawan (2009) seperti bidang ilmu lainnya, ilmu hipnosis terus berevolusi
untuk mencapai kesempurnaannya dalam teori dan praktik. Para tokoh yang
menggunakan hipnosis mencoba merumuskan hipnosis secara ilmiah dan menemukan
berbagai teknik baru yang efektif. Aliran-aliran psikologi yang digunakan oleh
hipnoterapi yakni berdasar pada behaviorisme, psikoanalisa, gestalt,
humanistik, dan kognitif. Aliran-aliran psikologi tersebut menjelaskan proses
atau cara kerja terapeutik yang terjadi dalam hipnoterapi. Dalam penelitian
ini, hipnoterapi lebih bekerja pada ranah kognitif.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa hipnoterapi adalah aktivitas terapeutik yang diberikan
pada saat seseorang berada pada kondisi hipnosis. Terapi yang digunakan berupa
sugesti melalui seni komunikasi yang khas, dan ditujukan kepada pikiran bawah
sadar dengan tujuan untuk mengubah pikiran, perasaan, dan perilaku menjadi
lebih baik.
Secara
fisiologis, hipnoterapi bekerja melalui sistem gelombang otak. Seperti yang
dikatakan oleh La Kahija (2007) pada sesi-sesi hipnoterapi, seperti induksi dan
deepening, pasien akan dibimbing terapis dari pikiran sadar ke pikiran
bawah sadar. Pada kondisi seperti ini pasien akan memasuki kondisi hipnosis
yang lebih dalam, sehingga gelombang otak yang semula berada pada gelombang
beta akan berubah pelan-pelan menuju gelombang alpha. Dalam kondisi alpha, otak
akan memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan seseorang
merasakan rasa nyaman, tenang, bahagia. Hormon ini membuat imunitas tubuh
meningkat, pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung menjadi stabil, dan
kapasitas indra meningkat (Sentanu, 2010). Perubahan gelombang otak tersebut
berpengaruh pada sistem otonom. Hatem (2006) menjelaskan bahwa perubahan
gelombang otak akan menyebabkan kelenjar hipofisis mengeluarkan endorphin atau
opiat alami sehingga terjadi penurunan rasa sakit.
Hipnoterapi
tidak berurusan dengan penyakit fisik, melainkan lebih pada masalah emosi yang
mengakibatkan munculnya penyakit fisik. Sebagai contoh individu yang sedang
mengalami sakit maag atau gastritis. Salah satu penyebab penyakit ini adalah
karena produksi asam lambung yang berlebihan akibat pikiran yang sedang dilanda
stres. Hipnoterapi berurusan dengan stres itu sendiri. Jika stresnya dapat
disembuhkan, otomatis penyakit gastritis tersebut juga akan sembuh.
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Motivasi dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan untuk terjadinya percepatan dalam mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran secara khusus. Belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku
sebagai hasil dari terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa perubahan
atau munculnya tingkah laku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan
atau oleh adanya perubahan sementara oleh suatu hal.
Terapi yang digunakan dalam meningkatkn motivasi belajar adalah
menggunakan teknik Hypnotherapy, Hypnotherapy adalah
sebuah aplikasi hipnotis yang digunakan untuk berbagai macam penyakit yang
berkaitan dengan kejiwaan, seperti ketakutan, stress, atau insomnia, bisa
disembuhkan dengan metode ini. “Termasuk semangat belajar juga bisa
ditingkatkan dengan hipnotis.
Jadi hipnoterapi bisa untuk
memperbaiki kebiasaan buruk. Seperti malas belajar Hipnonis juga bisa membuat seorang anak yang memiliki
konsep diri sulit belajar, menjadi sangat mudah. Karena hipnotis bisa membuat
pikiran anak jadi rileks, hingga belajar pun jadi indah, menghafalkan lebih
mudah. Ini bisa terjadi dengan membuka akses pikiran bawah sadar yang menyimpan
berbagai macam memori. Bila akses ini dibuka, sesuatu yang sudah terlupakan,
dengan mudah bisa diingat kembali. Termasuk memori saat masih berumur did bawah
3 tahun, bahkan ketika masih di dalam kandungan sekalipun.
Seringkali terjadi pada
anak-anak, ketika mereka menghadapi ujian belajar, lupa dengan apa yang sudah
dipelajarinya. Tapi setelah ujian, waktu di luar kelas, jadi ingat semua. “itu
karena pikiran tegang semua memori seolah-olah tertutup, sehingga lupa.
Metode ini bekerja dengan cara masuk ke dalam pikiran
bawah sadar yang bersangkutan, dimana terletak berbagai file termasuk data
kebiasaan untuk belajar, kebiasaan untuk rajin, kebiasaan untuk mental juara,
dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar
dan Pembelajran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Gunawan, A.W. 2009 .Hypnotherapy The Art of
Subconcious Restructuring. Jakarta : PT. GramediaPustakaUtama
Oemar
Hamalik, 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hatem, T.P., Lira, P.I.C., Mattos, S.S .2006 .
The Therapeutic Effects Of Music In Children Following Cardiac Surgery . Journal
de Pediatria 82,3; 186-192
Kahija, Y.F.L .2007. HipnoterapiPrinsip-PrinsipDasarPraktikPsikoterapi.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Nashar.
(2004). Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran.
Jakarta: Delia Press.
Sentanu, E . 2010 . Quantum Ikhlas:
Teknologi Aktivasi Hati . Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Setiawan,
T . 2009 . Hipnotis & Hipnoterapi . Yogyakarta : Garasi
Syaiful Bahri Djamarah, 2008. Psikologi
Belajar. Jakarta : PT.Rineka Cipta.
Tiran, D . 2006 . Mual Dan Muntah Kehamilan
: Seri Asuhan Kebidanan . Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar