Selasa, 15 Desember 2015

Teknik Hypnotherapy untuk Meningkatkan Motivasi Belajar pada Anak SD/MI



Teknik Hypnotherapy untuk Meningkatkan Motivasi Belajar pada Anak SD/MI

Novi Hikmatus Tsani
UIN SURABAYA
Program Studi PGMI Kelas A 2012
NIM: D07212025



Abstrak:  Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar. Baik yang berasal dari dalam diri siswa atau dari luar yang dapat menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Pada kenyataannya banyak siswa merasa tidak nyaman ketika berada dalam kelas, hal ini disebabkan siswa tidak mampu memahami dengan baik pelajaran yang disampaikan oleh guru-guru mereka. Hal ini menunjukan bahwa siswa tidak mempunyai  motivasi yang kuat untuk belajar. Permasalahan yang diambil dalampenelitian ini adalah bagaimana meningkatkan motivasi belajar pada anak SD/MI dengan menggunakan Teknik Hypnotherapy. Sedangkan pentingnya mengkaji permasalahan ini adalah untuk mengaetahui bagaimana meningkatkan motivasi belajar pada anak SD/MI dengan menggunakan Teknik Hypnotherapy. Penelitian ini menggunakan Teknik Hypnotherapy. Pada tata pelaksanaan Hypnotherapy dapat memperbaiki kebiasaan buruk. Seperti malas belajar Hipnonis juga bisa membuat seorang anak yang memiliki konsep diri sulit belajar, menjadi sangat mudah.

Kata Kunci: Hypnotherapy, Motivasi Belajar


PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran.  Salah satu faktor dari dalam diri yang menentukan berhasil tidaknya dalam proses belajar mengajar adalah motivasi belajar. Dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri yang menimbulkan kegiatan belajar,yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Seseorang yang mempunyai intelegensi yang cukup tinggi, bisa gagal karena kurang adanya motivasi dalam belajarnya.
Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa. Bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk melakukan perbuatan belajar. Siswa melakukan aktivitas belajar dengan senang karena didorong motivasi. Sedangkan faktor dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi belajar adalah faktor metode pembelajaran. Selain siswa, unsur terpenting yang ada dalam kegiatan pembelajaran adalah guru. Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu pengetahuan sekaligus pendidik yang mengajarkan nilai-nilai, akhlak, moral maupun sosial dan untuk menjalankan peran tersebut seorang guru dituntut untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas yang nantinya akan diajarkan kepada siswa. Seorang guru dalam menyampaikan materi perlu memilih metode mana yang sesuai dengan keadaan kelas atau siswa sehingga siswa merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan. Dengan variasi metode dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa.
Salah satu permasalahan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu proses pembelajaran seperti metode mengajar guru yang tidak tepat, kurikulum, manajemen sekolah yang tidak efektif dan  kurangnya motivasi  siswa dalam belajar.
Pada kenyataannya siswa tidak memiliki kemauan belajar yang tinggi,  misalnya pada mata pelajaran matematika, bahasa maupun ilmu pengetahuan alam. Banyak siswa merasa tidak nyaman ketika berada di dalam kelas, iswa jug tidak mampu memahami dengan baik pelajaran yang disampaikan oleh guru-guru mereka. Hal ini menunjukan bahwa siswa tidak mempunyai  motivasi yang kuat untuk belajar. Siswa masih mengganggap kegiatan belajar tidak menyenangkan dan memilih kegiatan lain di luar kontek belajar seperti menonton televisi, sms, dan bergaul dengan teman sebaya.
Rendahnya motivasi belajar siswa akan membuat mereka tertarik pada hal-hal yang negative. Raymond J.W dan Judith(2004:22) mengungkapkan bahwa secara harfiah anak- anak tertarik pada belajar, pengetahuan, seni (motivasi positif) namun mereka juga bisa tertarik pada hal–hal yang negative  seperti minum obat- obatan terlarang, pergaulan bebas dan lainnya. Motivasi belajar anak-anak muda tidak akan lenyap tapi ia akan berkembang dalam cara-cara yang bisa membimbing mereka untuk menjadikan diri mereka lebih baik atau juga bisa sebaliknya. Hal inilah yang harus diperhatikan oleh orang tua dan guru.
Permasalahan yang diambil dalampenelitian ini adalah bagaimana meningkatkan motivasi belajar pada anak SD/MI dengan menggunakan Teknik Hypnotherapy. Sedangkan pentingnya mengkaji permasalahan ini adalah untuk mengaetahui bagaimana meningkatkan motivasi belajar pada anak SD/MI dengan menggunakan Teknik Hypnotherapy.

PEMBAHASAN
Pada dasarnya motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, menggarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Sedangkan belajar (Learning), sering kali didefinisikan sebagai perubahan yang secara relatif berlangsung lama pada masa berikutnya yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman serta menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan.
Menurut Clayton Alderfer (dalam nashar 2004) Motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin.
Dimyati dan Mudjiono, (2006) menyatakan bahwa motivasi dipandang sebagai dorongan mental untuk menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap serta perilaku pada individu dalam belajar.
Untuk peningkatan motivasi belajar menurut Abin Syamsudin M (1996) yang dapat kita lakukan adalah mengidentifikasi beberapa indikatoryna dalam tahap-tahap tertentu. Indikator motivasi antara lain: 1) Durasi kegiatan, 2) Frekuensi kegiatan, 3) Presistensinya pada tujuan kegiatan, 4) Ketabahan, keuletan dan kemampuannya dalam menghadapi kegiatan dan kesulitan untuk mencapai tujuan, 5) Pengabdian dan pengorbanan untuk mencapai tujuan, 6) Tingkatan aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan, 7) Tingkat kualifikasi prestasi, 8) Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan.
Fungsi motivasi dalam belajar adalah sebagai berikut : 1) Motivasi sebagai pendorong perbuatan maksudnya pada mulanya anak didik tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu yang akan dicari itu dalam rangka ingin memuaskan rasa ingin taunya dari sesuatu yang akan dipelajari; 2) Motivasi sebagai penggerak maksudnya, dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak didik itu merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung, yang kemudian terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik; 3) Motivasi sebagai pengarah perbuatan, maksudnya Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan ana perbuatan yang diabaikan. Seorang anak didik yang ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata pelajaran terentu, tidak mungkin dipaksakan untuk mempelajari mata pelajaran yang lain.
Dalam proses interaksi belajar mengajar, baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik, diperlukan untuk mendorong anak didik agar tekun belajar. Motivasi ekstrinsik sangat diperlukan bila ada diantara anak didik yang kurang berminat mengikuti pelajaran dalam jangka waku tertentu.
Ada beberapa bentuk motivasi yang dapat dimanfaatkan dalam rangka mengarahkan belajar anak didik dikelas, yaitu sebagai berikut : 1) Memberi angka; 2) Hadiah; 3) Kompetisi; 4) Pujian; 5) Hukuman; 6) Hasrat untuk belajar; 7) Minat; dan 8) Tujuan yang diakui.
Gunawan (2009) mengatakan bahwa hypnosis adalah kondisi kesadaran (State of Consciousness) manusia menjadi lebih mudah menerima saran atau informasi. Selain itu hipnosis merupakan proses psikologis yang menciptakan hasil fisiologis, sebab hipnosis dilakukan untuk mem-ByPass atau memperkecil peran dari "Critical Area", sehingga informasi dapat lebih mudah memasuki Sub-Conscious. 
Menurut Tiran (2006) hipnoterapi adalah penggunaan kondisi hipnotik secara terapeutik, suatu perubahan status kesadaran atau keterjagaan yang dapat dibedakan dari relaksasi mental sederhana atau, mimpi di siang hari‟. Selama hipnoterapi, klien dalam status hipnotik diterapi dengan beragam sarana terapeutik, berkisar dari anjuran sederhana sampai psikoanalisis. Hipnoterapi juga dapat digunakan bersamaan dengan strategi terapeutik lain.
Menurut Setiawan (2009) seperti bidang ilmu lainnya, ilmu hipnosis terus berevolusi untuk mencapai kesempurnaannya dalam teori dan praktik. Para tokoh yang menggunakan hipnosis mencoba merumuskan hipnosis secara ilmiah dan menemukan berbagai teknik baru yang efektif. Aliran-aliran psikologi yang digunakan oleh hipnoterapi yakni berdasar pada behaviorisme, psikoanalisa, gestalt, humanistik, dan kognitif. Aliran-aliran psikologi tersebut menjelaskan proses atau cara kerja terapeutik yang terjadi dalam hipnoterapi. Dalam penelitian ini, hipnoterapi lebih bekerja pada ranah kognitif.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hipnoterapi adalah aktivitas terapeutik yang diberikan pada saat seseorang berada pada kondisi hipnosis. Terapi yang digunakan berupa sugesti melalui seni komunikasi yang khas, dan ditujukan kepada pikiran bawah sadar dengan tujuan untuk mengubah pikiran, perasaan, dan perilaku menjadi lebih baik.
Secara fisiologis, hipnoterapi bekerja melalui sistem gelombang otak. Seperti yang dikatakan oleh La Kahija (2007) pada sesi-sesi hipnoterapi, seperti induksi dan deepening, pasien akan dibimbing terapis dari pikiran sadar ke pikiran bawah sadar. Pada kondisi seperti ini pasien akan memasuki kondisi hipnosis yang lebih dalam, sehingga gelombang otak yang semula berada pada gelombang beta akan berubah pelan-pelan menuju gelombang alpha. Dalam kondisi alpha, otak akan memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan seseorang merasakan rasa nyaman, tenang, bahagia. Hormon ini membuat imunitas tubuh meningkat, pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung menjadi stabil, dan kapasitas indra meningkat (Sentanu, 2010). Perubahan gelombang otak tersebut berpengaruh pada sistem otonom. Hatem (2006) menjelaskan bahwa perubahan gelombang otak akan menyebabkan kelenjar hipofisis mengeluarkan endorphin atau opiat alami sehingga terjadi penurunan rasa sakit.
Hipnoterapi tidak berurusan dengan penyakit fisik, melainkan lebih pada masalah emosi yang mengakibatkan munculnya penyakit fisik. Sebagai contoh individu yang sedang mengalami sakit maag atau gastritis. Salah satu penyebab penyakit ini adalah karena produksi asam lambung yang berlebihan akibat pikiran yang sedang dilanda stres. Hipnoterapi berurusan dengan stres itu sendiri. Jika stresnya dapat disembuhkan, otomatis penyakit gastritis tersebut juga akan sembuh.

SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Motivasi dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan untuk terjadinya percepatan dalam mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran secara khusus. Belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil dari terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya tingkah laku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau oleh adanya perubahan sementara oleh suatu hal.
Terapi yang digunakan dalam meningkatkn motivasi belajar adalah menggunakan teknik Hypnotherapy, Hypnotherapy adalah sebuah aplikasi hipnotis yang digunakan untuk berbagai macam penyakit yang berkaitan dengan kejiwaan, seperti ketakutan, stress, atau insomnia, bisa disembuhkan dengan metode ini. “Termasuk semangat belajar juga bisa ditingkatkan dengan hipnotis.
Jadi hipnoterapi bisa untuk memperbaiki kebiasaan buruk. Seperti malas belajar Hipnonis juga bisa membuat seorang anak yang memiliki konsep diri sulit belajar, menjadi sangat mudah. Karena hipnotis bisa membuat pikiran anak jadi rileks, hingga belajar pun jadi indah, menghafalkan lebih mudah. Ini bisa terjadi dengan membuka akses pikiran bawah sadar yang menyimpan berbagai macam memori. Bila akses ini dibuka, sesuatu yang sudah terlupakan, dengan mudah bisa diingat kembali. Termasuk memori saat masih berumur did bawah 3 tahun, bahkan ketika masih di dalam kandungan sekalipun.
Seringkali terjadi pada anak-anak, ketika mereka menghadapi ujian belajar, lupa dengan apa yang sudah dipelajarinya. Tapi setelah ujian, waktu di luar kelas, jadi ingat semua. “itu karena pikiran tegang semua memori seolah-olah tertutup, sehingga lupa.
Metode ini bekerja dengan cara masuk ke dalam pikiran bawah sadar yang bersangkutan, dimana terletak berbagai file termasuk data kebiasaan untuk belajar, kebiasaan untuk rajin, kebiasaan untuk mental juara, dan sebagainya.






















  




DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Gunawan, A.W. 2009 .Hypnotherapy The Art of Subconcious Restructuring. Jakarta : PT. GramediaPustakaUtama

Oemar Hamalik, 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hatem, T.P., Lira, P.I.C., Mattos, S.S .2006 . The Therapeutic Effects Of Music In Children Following Cardiac Surgery . Journal de Pediatria 82,3; 186-192

Kahija, Y.F.L .2007. HipnoterapiPrinsip-PrinsipDasarPraktikPsikoterapi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Nashar. (2004). Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Delia Press.

Sentanu, E . 2010 . Quantum Ikhlas: Teknologi Aktivasi Hati . Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Setiawan, T . 2009 . Hipnotis & Hipnoterapi . Yogyakarta : Garasi

Syaiful Bahri Djamarah, 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : PT.Rineka Cipta.

Tiran, D . 2006 . Mual Dan Muntah Kehamilan : Seri Asuhan Kebidanan . Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar